masukkan script iklan disini
 |
| Kapolres Natuna AKBP Novyan Aries Efendie, S.H., S.I.K., M.M., M.Tr.Opsla, Ranai, Senin (15/09/2025). |
Natuna, antena- Langit Natuna dalam beberapa hari terakhir kerap diselimuti awan gelap. Hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang mengguyur sejumlah wilayah, membuat sebagian jalan tergenang air dan beberapa titik rawan mulai menunjukkan tanda-tanda meluap. Fenomena ini menjadi perhatian serius, mengingat Natuna berada di wilayah pesisir yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi.
Kapolres Natuna AKBP Novyan Aries Efendie, S.H., S.I.K., M.M., M.Tr.Opsla, menanggapi kondisi tersebut dengan mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, hujan deras yang datang secara terus-menerus berpotensi menimbulkan berbagai dampak, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang akibat terpaan angin kencang.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kami mengajak seluruh warga Natuna untuk selalu waspada, tidak memaksakan diri beraktivitas di lokasi-lokasi yang berisiko, serta segera melapor apabila ada kejadian yang membahayakan,” tegas Kapolres dalam keterangannya, Ranai, Senin (15/09/2025).
Lebih lanjut, AKBP Novyan mengingatkan masyarakat pesisir agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar pantai. Gelombang tinggi yang kerap menyertai cuaca ekstrem dapat membahayakan nelayan maupun warga yang beraktivitas di tepian laut. Begitu pula masyarakat yang tinggal di sekitar lereng bukit, dihimbau untuk menghindari kawasan rawan longsor, terutama saat hujan turun dengan intensitas lebat.
Situasi ini menjadi pengingat bahwa kewaspadaan bersama adalah kunci dalam menghadapi bencana alam. Pemerintah daerah bersama aparat keamanan terus melakukan pemantauan di lapangan, memastikan akses jalan tetap bisa dilalui, serta siap bergerak cepat apabila ada laporan darurat dari masyarakat.
Meski cuaca kurang bersahabat, Kapolres juga mengimbau agar warga tidak panik. Dengan langkah preventif dan sikap hati-hati, risiko yang ditimbulkan dapat diminimalisir. “Mari kita saling menjaga, saling mengingatkan, dan tetap mengutamakan keselamatan diri maupun keluarga di tengah cuaca ekstrem yang saat ini melanda,” tambahnya.
Cuaca Natuna memang dikenal dinamis dan kerap berubah cepat. Namun, kesadaran kolektif masyarakat untuk tanggap bencana akan menjadi benteng terkuat dalam menghadapi tantangan alam yang tidak bisa diprediksi.
(Said)
