masukkan script iklan disini
 |
| Saat Sat Pol Air Polres Natuna di Festival Pawai Budaya Pulau Senoa 2025, Minggu, 5 Oktober 2025. |
Natuna, antena - Suara riuh gelak tawa anak-anak bercampur dengan deburan ombak di tepi Pulau Senoa, Minggu (5/10/2025). Ribuan pengunjung tumpah ruah memadati pulau cantik berpasir putih ini, yang hari itu berubah jadi panggung besar budaya, hiburan, dan cinta lingkungan.
Festival Pawai Budaya Pulau Senoa 2025 bukan sekadar agenda seremonial, melainkan sebuah perayaan kebersamaan yang mempertemukan masyarakat, wisatawan, seniman, hingga aparat keamanan dalam satu irama menjaga, merawat, dan mencintai laut Natuna.
Salah satu yang mencuri perhatian pengunjung adalah jajaran Satuan Polisi Air Polres Natuna. Berbalut seragam biru laut dengan baret khasnya, mereka terlihat menyebar di setiap sudut pulau. Ada yang berjaga di bibir pantai, ada pula yang memantau dari kejauhan. Bukan sekadar “menampakkan diri”, mereka benar-benar siap menjadi benteng keselamatan bagi ribuan pengunjung.
“Keselamatan pengunjung adalah faktor utama dan harus diutamakan. Bukan hanya mengawasi, tapi benar-benar memastikan semua orang aman, nyaman, dan bisa menikmati festival,” tegas Kapolres Natuna melalui Kasat Pol Air, IPDA Guru Kinayan Sembiring saat ditemui di lokasi pada Minggu (5/10).
 |
| Saat Sat Pol Air Polres Natuna di Festival Pawai Budaya Pulau Senoa 2025, Minggu, 5 Oktober 2025. |
Bagi Sat Pol Air, laut bukanlah sekadar medan kerja, melainkan rumah. Maka tak heran, festival yang penuh aktivitas laut ini terasa begitu akrab bagi mereka. Dengan ketelitian khas penjaga samudera, para personel sigap memastikan anak-anak yang berenang tetap dalam pengawasan, para peserta lomba pacu kolek aman, hingga wisatawan yang sibuk berfoto tidak lalai terhadap keselamatan.
“Ini memang dunia kami. Laut sudah jadi bagian dari jiwa,” celetuk salah seorang anggota sambil tersenyum, sembari sesekali melirik ke arah anak-anak yang asyik bermain air.
Hiburan Penuh Warna
Rangkaian lomba pun berjalan penuh semangat. Pacu kolek memancing sorak sorai penonton di sepanjang garis pantai, sementara lantunan dendang Melayu membawa nuansa klasik yang menenangkan hati. Di sudut lain, anak-anak sibuk menorehkan imajinasi di kanvas lomba melukis, sementara peserta lomba bercerita mengalunkan kisah tentang Pulau Senoa dengan gaya polos nan jenaka.
Dan di balik semua itu, selalu ada sosok berbaju biru yang berdiri tegak, memastikan semua berjalan lancar. Sederhana, tanpa banyak bicara, tetapi kehadiran mereka merupakan satu kesatuan dalam menjaga keamanan para pengunjung.
Pulau, Budaya, dan Kebersamaan
Festival Pawai Budaya Pulau Senoa 2025 hari itu menjadi bukti bahwa wisata, budaya, dan keamanan bisa berjalan beriringan. Pulau Senoa bukan hanya menjadi destinasi wisata dengan pantai putih memikat, tetapi juga panggung kebersamaan di mana aparat, masyarakat, dan wisatawan bersatu.
Di antara pasir putih, riak ombak, suara musik Melayu, dan keceriaan anak-anak, Sat Pol Air Polres Natuna hadir bukan sekadar penjaga, tetapi juga sahabat laut.
Dan seperti kata salah satu pengunjung, “Indah sekali melihat laut, budaya, dan polisi air yang berjaga penuh senyum. Rasanya, Pulau Senoa hari ini bukan cuma wisata, tapi rumah bagi kita semua.”
(Said)
