• Jelajahi

    Copyright © antena.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan Pemda




    Kelangkaan BBM di Kabupaten Penghasil Migas

    02/04/22, 22:34 WIB Last Updated 2022-04-02T15:34:39Z
    masukkan script iklan disini
    Ilustrasi Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) 


    Anambas, antena.id - Beberapa wilayah di Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) sejak sepekan terakhir mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar. 


    Kelangkaan ini terjadi di beberapa Kecamatan, antara lain Kecamatan Kute Siantan, Palmatak dan Kecamatan Siantan.


    Dari informasi yang diperoleh antena.id, hal ini terjadi akibat adanya naik dok atau docking kapal pengangkut BBM ke Anambas. 


    "Lah berape hari yang lalu ndok ade agek, man (saya) payah carek menyak wak (panggil akrab teman dalam bahasa Melayu), lah keleleng sampai ke aek sene", kata Ade Tia, salah satu warga Kecamatan Kute Siantan dengan logat Melayu Anambas saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu, 02 April 2022.


    Lanjut dia, kelangkaan BBM seperti ini harusnya menjadi atensi dan dapat diatasi oleh Pemerintah Daerah, karena Anambas merupakan daerah penghasil Migas. 


    "Iyee parah wak, daerah kite ini daerah penghasel menyak, masak  kite payah menyak, mudah-mudahan menyak tempat kite bise cepat ade agek", kata Ade Tia. 


    Sementara itu, Ropi, warga Tarempa juga mengeluhkan kelangkaan tersebut, sebab sangat menganggu aktivitas sehari-hari. "Ni lah jalan kaki wai, honda habis minyak", kata Ropi melalui pesan WhatsApp. 


    Terpisah, Mohd. Herman, warga Desa Putik yang juga Tokoh Pemuda setempat mengatakan bahwa, selain Pertalite, BBM jenis Solar pun ikut langka di daerahnya.


    "Mengingat dan menimbang masyarakat Anambas bermata pencaharian nelayan, seharusnya pemerintah daerah bisa memastikan stok BBM dalam keadaan aman", kata Herman saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, Sabtu, 02 April 2022.


    Lanjut dia, setiap tahun Anambas selalu mengalami krisis BBM jenis solar maupun pertalite, "Masyarakat hari ini semuenye memiliki kendaraan dalam menjalankan aktivitas kesehariannye, make perlu dientaskan masalah ini sesegera mungkin oleh Pemda", pungkas Herman. (WRV)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini