masukkan script iklan disini
Perajin batik Cual Mangrove, asal Desa Genting Pulur, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas ( foto : untuk antena.id) |
Anambas, antena.id - Batik Cual Mangrove khas Kepulauan Anambas, kini menjadi perbincangan kalangan masyarakat Kepulauan Riau (Kepri).
Kerajinan tangan batik asal Desa Genting Pulur ini, dibuat dengan bahan pewarna alami buah porpagul mangrove, yang dijadikan bahan dasar pewarna dalam pembuatan kain batik.
Produk batik mangrove asal Desa Genting Pulur, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas mempunyai keunikan motif batik yang tidak ditemukan di perajin lainnya.
Sebab, motifnya yang berkaitan dengan hutan magrove, menjadi keunikan daya tarik sendiri, seperti daun dan ekosistem di Kepulauan Anambas.
Ketua Kelompok Batik Cual, Desa Genting Pulur, Kecamatan Jemaja Timur, Kepulauan Anambas, Bambang Asmara, mengatakan, batik dengan segala kekayaan motif dan nilai historisnya tidak hanya menjadi simbol identitas bangsa Indonesia, tetapi juga sebuah upaya nyata dalam pelestarian budaya.
Motif kain batik Cual Mangrove. |
Selain untuk melestarikan budaya batik di Kepulauan Anambas, juga sebagai sarana edukasi dan rekreasi. Bentuk inovasi yang menarik dan juga mendukung lahirnya generasi muda sadar budaya di masa depan.
Bambang Asmara, menyebut, sarana edukasi, rekreasi dan inovasi kerajinan tangan Batik Cual Anambas perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, khususnya di promosi pariwisata dan dukungan pemuda melenial.
Tidak hanya itu saja, produksi kain Batik Cual Anambas juga dapat dijadikan pendapatan ekonomi masyarakat setempat dengan peningkatan usaha produktif atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Sementara itu, ia mengatakan, proses kerajinan tangan Batik Cual Anambas yang dibuat dengan bahan pewarna alami buah porpagul mangrove ini, tidaklah mudah, sebab membutuhkan ketelatenan serta keterampilan khusus.
" Kain Batik Cual asal Desa Genting Pulur, dibandrol dengan harga Rp. 400.000, peminatnya cukup banyak," ucap, Ketua Kelompok Batik Cual, Desa Genting Pulur, Kecamatan Jemaja Timur, Kepulauan Anambas, Bambang Asmara, di Jemaja, Selasa, 02 Juli 2024.
Lebih lanjut, dia mengatakan, jadikan batik sebagai kreatifitas anak muda di Kepulauan Anambas untuk berkreasi, terlebih batik sebagai karya seni bernilai ekonomi yang sangat tinggi.
(Fai)