antena.id - Pernahkah kamu melihat anak yang badannya lebih kecil dari teman-teman sebayanya? Atau mungkin ada yang perkembangannya terlambat dari yang seharusnya? Hati-hati, bisa jadi itu menjadi tanda anak stunting.
Nah Sebenarnya Apa Sih Stunting Itu?
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis alias kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Biasanya, stunting terjadi sejak anak masih dalam kandungan sampai usia 2 tahun. Masa ini sangat penting sering kali disebut sebagai 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bagi seorang anak. Jika di masa ini anak kurang gizi, dampaknya bisa permanen dan susah diperbaiki.
Mengapa ASI Eksklusif dan MP-ASI Begitu Penting?
Untuk memahami mengapa stunting menjadi masalah yang serius, kita perlu memahami peran penting ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Bayangkan sebuah bangunan; fondasi yang kuat sangat penting untuk memastikan bangunan tersebut berdiri kokoh dan tahan lama. Nah, ASI Eksklusif dan MP-ASI yang tepat dapat diibaratkan sebagai fondasi yang kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
ASI Eksklusif: Makanan Terbaik untuk Bayi
ASI atau Air Susu Ibu ialah makanan alami yang sempurna untuk bayi. Sejak lahir hingga usia 6 bulan, bayi hanya membutuhkan ASI untuk memenuhi semua kebutuhan gizinya. Inilah yang disebut dengan ASI Eksklusif, yaitu pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lain, bahkan air putih sekalipun. ASI memiliki kandungan gizi yang lengkap dan seimbang, termasuk karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu, Pemberian ASI Eksklusif memberikan banyak manfaat, antara lain:
• Memenuhi kebutuhan gizi bayi secara optimal: ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap oleh tubuh.
• Meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi: Antibodi dalam ASI membantu melindungi bayi dari infeksi seperti diare, pneumonia, dan infeksi telinga.
• Mendukung perkembangan otak bayi: ASI mengandung asam lemak esensial seperti DHA dan ARA yang penting untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif bayi.
• Mengurangi risiko alergi: ASI Eksklusif dapat membantu mengurangi risiko bayi mengalami alergi makanan dan eksim.
• Meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi: Proses menyusui membantu mempererat hubungan emosional antara ibu dan bayi. Namun, praktik ASI Eksklusif di Indonesia masih belum optimal. Banyak ibu yang memberikan makanan atau minuman lain kepada bayi mereka sebelum usia 6 bulan. Beberapa alasan umum meliputi:
• Mitos dan kepercayaan yang salah: Misalnya, anggapan bahwa bayi perlu diberikan air putih atau makanan padat sejak dini.
• Kurangnya dukungan dari keluarga dan masyarakat: Ibu mungkin tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari suami, keluarga, atau lingkungan sekitarnya untuk memberikan ASI Eksklusif.
• Keterbatasan waktu dan fasilitas: Ibu yang bekerja mungkin kesulitan untuk menyusui bayinya secara eksklusif karena kurangnya waktu dan fasilitas yang memadai di tempat kerja.
Pemberian makanan atau minuman lain sebelum bayi berusia 6 bulan dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari ASI dan meningkatkan risiko infeksi pada bayi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa bayi hanya mendapatkan ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya.
MP-ASI yang Tepat: Melengkapi Kebutuhan Gizi Bayi
Pemberian MP-ASI yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. MP-ASI yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain:
• Tepat waktu: MP-ASI diberikan pada usia yang tepat, yaitu setelah bayi berusia 6 bulan.
• Adekuat: MP-ASI harus mengandung energi, protein, dan mikronutrien yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
• Aman: MP-ASI harus disiapkan dan diberikan dengan cara yang higienis untuk mencegah kontaminasi dan infeksi.
• Diberikan dengan benar: MP-ASI diberikan dengan frekuensi, jumlah, dan tekstur yang sesuai dengan usia bayi.
Sayangnya, banyak orang tua yang masih melakukan kesalahan dalam memberikan MP-ASI kepada bayi mereka. Beberapa kesalahan umum meliputi:
• Memberikan MP-ASI terlalu dini: Memberikan makanan padat sebelum bayi berusia 6 bulan dapat mengganggu pencernaan bayi dan meningkatkan risiko alergi.
• Memberikan MP-ASI yang kurang bergizi: Misalnya, hanya memberikan bubur nasi putih tanpa tambahan protein, sayuran, atau buah-buahan.
• Memberikan MP-ASI yang tidak higienis: Misalnya, menggunakan peralatan makan yang kotor atau menyimpan MP-ASI terlalu lama pada suhu ruangan.
• Memberikan MP-ASI dengan tekstur yang tidak sesuai: Misalnya, memberikan makanan padat kepada bayi yang belum bisa mengunyah dengan baik.
Kesalahan-kesalahan ini dapat menyebabkan bayi kekurangan gizi dan meningkatkan risiko stunting. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang cara memberikan MP-ASI yang tepat kepada bayi mereka.
Dampak Stunting: Bukan Cuma Pendek!
Stunting bukan cuma bikin anak pendek. Dampaknya lebih parah:
• Otak Gak Maksimal: Anak stunting otaknya kurang berkembang, jadi susah belajar, kurang fokus, dan prestasinya bisa jelek.
• Gampang Sakit: Kekurangan gizi bikin anak stunting gampang sakit karena daya tahan tubuhnya lemah.
• Penyakit Kronis di Masa Depan: Anak stunting lebih berisiko kena penyakit jantung, diabetes, dan penyakit berbahaya lainnya pas udah dewasa.
• Ekonomi Negara Terganggu: Kalau banyak anak stunting, negara bisa rugi karena sumber daya manusianya kurang berkualitas dan kurang produktif.
Solusi: Kita Bisa Cegah Stunting!
Stunting bisa dicegah, kok! Caranya gimana? Kita semua harus bergerak bareng:
1. Edukasi Gizi: Kasih informasi yang benar soal ASI eksklusif dan MP-ASI ke semua orang, terutama ibu hamil dan yang punya bayi. Hilangkan mitos-mitos yang salah!
2. Dampingi Ibu: Ibu hamil dan ibu baru butuh dukungan. Tenaga kesehatan dan kader posyandu harus siap mendampingi dan kasih saran soal gizi.
3. Dukungan Keluarga: Keluarga, terutama suami, harus dukung ibu buat kasih ASI eksklusif dan MP-ASI yang benar. Jangan malah kasih saran yang salah.
4. Makanan Sehat: Pastikan keluarga punya akses ke makanan sehat dan bergizi, terutama yang murah dan ada di sekitar kita.
5. Lingkungan Bersih: Jaga kebersihan lingkungan dan biasakan cuci tangan pakai sabun. Ini penting buat mencegah anak sakit dan gizi gak terserap dengan baik.
6. Kebijakan Pemerintah: Pemerintah harus bikin kebijakan yang mendukung, misalnya cuti melahirkan yang cukup buat ibu menyusui, ruang ASI di tempat kerja, dan aturan soal promosi susu formula.
Stunting itu masalah serius, tapi bisa dicegah. Yuk, kita jaga gizi anak-anak kita sejak dalam kandungan sampai umur 2 tahun. Jangan sampai stunting merampas masa depan mereka dan masa depan bangsa kita!
Penulis : Febby Wardatul Jannah S.Gz (Mahasiswa Magister Ilmu Gizi FKM Universitas Andalas)
*) Isi artikel ini menjadi tanggung jawab penulis sepenuhnya.