![]() |
Ilustrasi (Foto:istimewa). |
Anambas, antena.id - Kondisi geografis daerah pulau terpencil, khususnya di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri seringkali menjadi tantangan utama dalam mewujudkan akses pendidikan yang merata.
Keterbatasan infrastruktur ini tentunya membuat perjalanan menuju sekolah menjadi perjuangan tersendiri bagi anak-anak. Untuk pergi sekolah antar pulau sekitar, anak- anak yang tinggal di pulau terpencil terpaksa menggunakan perahu motor atau pompong untuk dapat mengenyam pendidikan.
Sebagai kepulauan terluar, daerah ini mempunyai 225 pulau, hanya 26 pulau yang dihuni oleh penduduk, namun tidak banyak pulau memiliki sekolah dari tingkat dasar hingga menengah atas.
Untuk melanjutkan pendidikan SMP dan SMA, anak-anak di pulau terpencil daerah ini harus menyeberang ke pulau lain. Salah seorang warga di Desa Telaga Kecil, Kecamatan Siantan Selatan, mengatakan terkadang dirinya merasa khawatir saat anaknya berangkat ke sekolah menggunakan perahu motor atau pompong.
Terlebih kata dia, tidak semua pemilik perahu motor atau pompong memiliki baju pelampung sebagai alat keselamatan di atas kapal yang digunakan untuk membantu orang saat keadaan darurat," Terkadang saya khawatir apalagi saat musim angin kencang," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Anambas, Madison, mengutarakan terkait hal itu tentunya pihaknya sangat prihatin persoalan tersebut.
Ia menyampaikan, baju pelampung untuk keselamatan anak sekolah antar pulau sangatlah penting, bukan hanya digunakan dalam keadaan darurat saja ataupun saat musim angin kencang, tetapi harus selalu digunakan saat berada di dalam kapal.
"Mereka wajib menggunakan baju pelampung ketika pergi dan pulang sekolah," sebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Anambas, Madison, saat dikonfirmasi antena.id di Tarempa, Kamis, 24 Juli 2025.
Lanjut lagi ia mengatakan, pihaknya akan berupaya melakukan koordinasi dan kolaborasi terkait hal itu, baik dari pihak pemerintah desa, kecamatan, dinas pendidikan dan dinas perhubungan, sebab anggaran dalam bantuan baju pelampung untuk anak sekolah antar pulau perlu dukungan bersama.
(Fai)