masukkan script iklan disini
 |
| Saat Bupati Natuna Cen Sui Lan dan Wakil Bupati Jarmin, secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Sekretariat Bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Natuna di halaman Komplek Masjid Agung Baitul Izzah, Bunguran Timur, Selasa pagi (8/7/2025). |
Natuna, antena.id - Suasana religius dan penuh makna menyelimuti halaman Komplek Masjid Agung Baitul Izzah, Bunguran Timur, Selasa pagi (8/7). Di tempat itulah Bupati Natuna, Cen Sui Lan, bersama Wakil Bupati Jarmin, secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Sekretariat Bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Natuna.
Sebuah tenda sederhana menaungi para tamu undangan. Di antara mereka, tampak duduk bersisian para tokoh lintas agama, pejabat pemerintah daerah, Ada pesan simbolik yang kuat, gedung ini bukan sekadar bangunan fisik, tapi fondasi baru bagi kerukunan di perbatasan utara NKRI.
“Sekretariat ini menjadi simbol komitmen kita bersama dalam menjaga keharmonisan kehidupan antarumat beragama di Kabupaten Natuna,” ujar, Bupati Cen Sui Lan dalam sambutannya. Kata-katanya disambut anggukan dari para pemuka agama yang hadir. Tak ada yang tersisa dari frasa kosong yang terdengar adalah harapan.
Menurut Bupati, gedung tersebut bukan hanya tempat rapat atau diskusi tapi panggung untuk menyulam persaudaraan dalam bingkai kebinekaan. Ia mengapresiasi Kementerian Agama RI yang telah menggelontorkan dana melalui program fasilitasi FKUB tahun anggaran 2025.
FKUB, lembaga yang kerap bekerja dalam diam, kini punya rumah. Sebuah pusat aktivitas strategis yang dijadwalkan rampung tepat waktu . Jika selesai sesuai jadwal, maka akhir tahun ini, FKUB Natuna bisa pindah ke ruang sendiri dengan tanggung jawab yang tak ringan merawat harmoni di tengah keberagaman.
Acara ini turut dihadiri Wakil Ketua I DPRD Natuna, Kapolres Natuna, Kakankemenag Natuna, Ketua FKUB, serta para tokoh agama yang mewakili wajah plural Natuna.
Di tengah riuh rendah pembangunan infrastruktur fisik yang sering tak menyentuh sisi batin masyarakat, gedung FKUB hadir sebagai pengecualian. Ia tak menawarkan keuntungan ekonomi, tapi menyemai nilai-nilai damai yang justru jadi pondasi paling kokoh dari sebuah peradaban.
(Said)
