masukkan script iklan disini
 |
| Foto: istimewa |
Natuna, antena - Satuan Lalu Lintas Polres Natuna mulai melaksanakan Operasi Zebra Seligi 2025 pada 17–30 November 2025. Operasi ini menyasar delapan prioritas pelanggaran yang dinilai paling sering memicu kecelakaan di wilayah Natuna.
Kapolres Natuna AKBP Novyan Aries Efendie mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar penindakan, namun upaya menciptakan budaya tertib di jalan raya. Ia menegaskan, keselamatan merupakan tanggung jawab bersama.
“Tujuan utama kami adalah melindungi masyarakat. Setiap pengendara pulang dengan selamat ke rumah, itu yang paling penting,” ujarnya.
Kasat Lantas Polres Natuna, IPTU Erwan Toni, menambahkan bahwa edukasi dan pendekatan humanis akan menjadi prioritas dalam operasi tahun ini. Personel di lapangan diminta memberikan arahan persuasif, terutama kepada pengendara yang masih lalai terhadap aturan dasar berkendara.
“Kami mengajak masyarakat untuk menjadi pelopor keselamatan. Gunakan helm SNI, sabuk pengaman, dan jangan pernah menggunakan ponsel saat berkendara,” kata Erwan.
Operasi Zebra Seligi 2025 menargetkan delapan jenis pelanggaran, di antaranya penggunaan smartphone saat berkendara, melawan arus, penggunaan knalpot brong, tidak memakai helm standar, berboncengan lebih dari satu orang, serta berkendara dalam pengaruh alkohol atau narkoba.
Polres Natuna juga mengingatkan bahwa keselamatan bukan sekadar soal aturan, melainkan kesadaran untuk menjaga diri dan orang lain.
“Ketertiban kecil seperti mematuhi rambu, lampu merah, dan batas kecepatan dapat menyelamatkan banyak nyawa,” ujar AKBP Aries.
Dengan pelaksanaan operasi ini, Polres Natuna berharap tercipta keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas yang lebih baik menjelang akhir tahun dan masa libur panjang.
“Mari sama-sama menjadikan jalan raya sebagai ruang aman bagi seluruh pengguna. Taat aturan, selamat sampai tujuan.”
(Said)
