• Jelajahi

    Copyright © antena.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan Pemda




    Ekonomi Nelayan Anambas Terombang-ambing, Dampak Kelangkaan Solar dan Naiknya Harga BBM

    06/10/22, 15:13 WIB Last Updated 2022-10-06T08:20:54Z
    masukkan script iklan disini
    Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kepulauan Anambas, Dedi Syahputra, menyebut persoalan kelangkaan BBM di daerah ini masih terus berlanjut, kurang lebih 5.000 nelayan berharap kepada pemerintah untuk mencari solusi.

    Anambas, antena.id - Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kepulauan Anambas, Dedi Syahputra, menyebut persoalan kelangkaan BBM di daerah ini masih terus berlanjut, kurang lebih 5.000 nelayan berharap kepada pemerintah untuk mencari solusi.


    Kenaikan harga BBM juga berdampak bagi nelayan di Anambas, tidak hanya itu saja kelangkaan BBM juga membuat nelayan tak dapat berkutik untuk berkembang dalam perekonomiannya.


    "Nelayan tetap mengeluhkan terkait hal ini, yaitu dengan kelangkaan BBM ditambah dengan kenaikan harga BBM khususnya minyak solar,"sebutnya.


    Masih kata dia, kedua persoalan itu menimbulkan kerugian yang menjadi inflasi khususnya di sektor prikanan dan kelautan.


    "Karena kita saran kan kepada Organisasi Perangkat Daerah ( OPD)  yang berkaitan  dan juga TPID melihat kondisi nelayan di Kepulauan Anambas, baik itu perusahaan, pedagang ikan, masyarakat," ucapnya saat dikonfirmasi, Tarempa, Kamis (6/10/2022).


    Sementara itu kata dia, nelayan di Anambs masih menjual ikan per ekor tidak seperti di daerah lain, hal ini menunjukan harga daya beli menjadi menurun, apalagi harga kelangkaan BBM dan kenaikan harga BBM menjadi imbas kepada ekonomi nelayan di daerah ini


    "Dari kenaikan harga BBM serta ditambah minyak solar masih langka, tentunya daya beli masyarakat menurun sehingga terjadinya daya beli ikan itu juga berkurang," jelanya.


    Lanjut dia lagi mengatakan, berdasarakan data Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia ( HSNI) di Kabupaten Kepulauan Anambas, jumlah nelayan di daerah ini lebih dari 5.000 orang. Menurutnya, pemerintah harus menanggapi terkait kelangkaan BBM di daerah ini khususnya minyak solar.


    "Itu harus diperjuangkan, maka kita minta ke pemerintah agar dapat mengendalikan inflasi -inflasi di wilayah ini, mereka harus hadir di sektor -sektor yang menyebabkan inflasi, seperti dikargo subsidi sebab seluruh kebutuhan pokok barang itu semua didatangkan di luar Anambas," jelasnya lagi.


    Sementara itu kata dia, jika kargo dibebankan dengan harga minyak, maka tentunya mereka akan menaikan harga ongkos setiap barang dan jasa.


    "Seperti contoh ikan keluar hari ini sudah naik, kalau dulu kita bawa ikan ke Batam atau Tanjungpinang per box seharga Rp. 160 ribu, hari ini ada kenaikan harga hampir 40 persen, harga barang keluar masuk otomatis terjadi kenaikan angkutan jasa tranpotasi kargo," ungkapnya. (fai)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini