• Jelajahi

    Copyright © antena.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan Pemda




    Jaga Hygiene Sanitasi, Penyakit Diare Balita di Anambas Mengalami Lonjakan

    11/01/24, 15:18 WIB Last Updated 2024-01-11T08:18:38Z
    masukkan script iklan disini

    Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Kepulauan Anambas, Feri Oktavia, Tarempa, 11 Januari 2024.

    Anambas, antena.id - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Kepulauan Anambas mencatat sepanjang dua tahun terakhir kasus diare di daerah ini ada sebanyak 331 pasien bayi atau balita menderita diare, namun di awal tahun 2024 kasus diare mengalami lonjakan, tercatat sebanyak 18 kasus diare bayi balita ditemukan.


    " Kasus diare bayi atau balita di tahun 2022 tercatat sebanyak 152 kasus dan tahun 2023 tercatat 179 kasus, sedangkan di awal tahun  2024 tercatat 18 kasus," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,  Kabupaten Kepulauan Anambas, Feri Oktavia saat di wawancarai antena.id, Tarempa, 11 Januari 2024.

    Feri Oktavia, menyebut kasus diare itu mengalami lonjakan disebabkan kurangnya menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan personal, terlebih ibu yang memiliki bayi atau balita.

    " Kebersihan hygiene sanitasi atau kebersihan lingkungan maupun kebersihan personal seperti kebersihan botol susu bayi harus diperhatikan dengan baik," jelasnya.

    Selain menjaga hygiene sanitasi seperti  makanan dan air minum yang dikonsumsi oleh bayi balita pihaknya menekankan kepada masyarakat untuk memperhatikan air minum yang laik higiene sanitasi, terlebih air minum yang dikonsumsi oleh bayi atau balita sebaiknya dimasak terdahulu.

    Sementara itu, menurutnya, kasus diare bayi atau balita tidak termasuk kategori kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Kepulauan Anambas, hal ini di lihat dari grafik jumlah kasus diare yang ditemukan. Dari sejumlah kasus itu tidak ditemukan kasus yang meninggal dunia.

    Dirinya menyebut, kasus diare bayi atau balita ini hanya tercatat di puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kebupaten Kepulauan Anambas, sedangkan di opotik atau klinik kesehatan kasus diare pada bayi atau balita tidak terdata.

    Berdasarkan data Dinas Kesehatan di wilayah ini tercatat jumlah total bayi atau balita di Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 3.544 orang.

    Sementara itu, pihaknya akan terus melakukan koordinasi ke pihak puskemas maupun rumah sakit di daerah ini, terkait dalam persoalan kasus diare.

    Ia menuturkan, pengetahuan tentang hygiene sanitasi kepada masyarakat sangatlah penting, terlebih penyakit diare. Penderita penyakit diare bagi bayi atau balita rentan beresiko tinggi, sebab penyakit ini dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat. (Fai)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini