masukkan script iklan disini
 |
| Saat Wakil Bupati Kepulauan Anambas Raja Bayu Febri Gunadian membuka secara resmi seminar Deep Learning for Teachers yang digelar oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Selasa, 9 September 2025. |
Anambas, antena.id - Wakil Bupati Kepulauan Anambas Raja Bayu Febri Gunadian membuka secara resmi seminar Deep Learning for Teachers yang digelar oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Selasa, 9 September 2025.
Kegiatan itu berlangsung di Restaurant Siantanur, dihadiri dua Narasumber yaitu Prof. Dr. H. Ahadi Sulissusiawan, Guru Besar FKIP Universitas Tanjungpura, dan Dr. Henny Sanulita, Dosen Sastra Universitas Tanjungpura.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan pentingnya pendidikan sebagai kunci utama dalam membangun generasi unggul.
Menurutnya, perubahan zaman yang semakin cepat menuntut para pendidik untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, salah satunya melalui penerapan deep learning.
"Saya berharap para guru di Anambas tidak hanya memahami konsep dasar deep learning, tetapi juga mampu memanfaatkannya dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, pembelajaran dapat menjadi lebih interaktif, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan generasi digital saat ini,” ujarnya,
Lebih lanjut, Wakil Raja Bayu menegaskan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas dalam mendorong peningkatan kapasitas guru. Ia menilai kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas pendidik.
"Oleh karena itu, kegiatan seperti seminar ini dianggap sebagai langkah penting dalam memperkaya wawasan serta meningkatkan kompetensi guru menghadapi tantangan pendidikan di masa depan," ucapnya Wakil Bupati Kepulauan Anambas Raja Bayu Febri Gunadian.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa seminar ini diikuti lebih dari 70 peserta dari berbagai sekolah, baik tingkat SD maupun SMP.
Panitia juga menghadirkan dua narasumber yang sebelumnya pernah mengisi kegiatan bedah buku di Anambas.
"Kami menjalankan kegiatan ini beriringan dengan program PGRI, agar pengetahuan yang dibagikan narasumber dapat lebih maksimal terserap oleh peserta. Dua narasumber ini adalah dosen saya sewaktu kuliah S1, dan hari ini kembali hadir untuk berbagi ilmu dengan para guru di Anambas," jelas Sisworo.
Ia juga mengakui bahwa pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam waktu yang cukup singkat sehingga masih terdapat beberapa keterbatasan teknis.
Namun, hal tersebut tidak mengurangi kelancaran jalannya acara. Dirinya juga menyebutkan, kegiatan ini turut mendapat dukungan dari Perkumpulan Pusaka Mata Bertuah yang sebelumnya juga aktif melaksanakan kegiatan pendidikan di Anambas.
Dukungan tersebut meliputi penyediaan tempat serta dukungan teknis bagi terselenggaranya seminar.
"Kami berharap para guru dapat memaklumi keterbatasan yang ada, dan tetap dapat mengikuti kegiatan ini secara maksimal sehingga ilmu yang diperoleh benar-benar bermanfaat," ucap Ketua Panitia Sisworo.
Seminar Deep Learning for Teachers diharapkan dapat menjadi momentum bagi para pendidik di Kabupaten Kepulauan Anambas untuk meningkatkan kompetensi sekaligus memperkaya pemahaman teknologi pendidikan di era digital.
(Fai)
