-->
  • Jelajahi

    Copyright © antena.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan Pemda

    Pimpin upacara, Bupati Natuna : Bangun Kesadaran Keamanan Warga Lewat Apel Satkamling

    23/10/25, 15:29 WIB Last Updated 2025-10-23T08:53:13Z
    masukkan script iklan disini

    Saat Bupati Natuna Cen Sui Lan memimpin langsung Apel Satuan Keamanan Lingkungan (Satkamling) di Lapangan Bhayangkara Polres Natuna, Senin pagi, 20 Oktober 2025.

    Natuna, antena - Upaya penguatan keamanan berbasis komunitas kembali ditegaskan Pemerintah Kabupaten Natuna. Senin pagi, 20 Oktober 2025, Bupati Natuna Cen Sui Lan memimpin langsung Apel Satuan Keamanan Lingkungan (Satkamling) di Lapangan Bhayangkara Polres Natuna. Lapangan yang biasanya menjadi titik kegiatan seremonial kepolisian itu dipadati perwakilan Satkamling dari berbagai kelurahan dan desa, mulai dari wilayah pesisir hingga perkampungan hinterland.


    Deretan pejabat daerah tampak hadir lengkap. Kapolres Natuna AKBP Novyan Aries Efendie, S.H., S.I.K., M.M., M.Tr.Opsla memimpin jajaran kepolisian. Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para komandan satuan TNI, camat, lurah, dan kepala desa juga hadir. Panggung upacara disusun sederhana, tetapi penuh simbol kepemimpinan kolektif.

    Apel ini tidak sekadar agenda seremonial belaka. Pemerintah daerah dan aparat keamanan ingin menegaskan kembali pentingnya partisipasi warga dalam menjaga lingkungan masing-masing. Selama ini, keamanan sering dianggap monopoli aparat. Lewat Satkamling, paradigma itu digeser rasa aman dibangun bersama, bukan sekadar dijaga oleh institusi berseragam.

    Dalam sambutannya, Bupati Cen Sui Lan menekankan bahwa keberhasilan menjaga keamanan tidak bisa hanya dibebankan kepada TNI-Polri. “Sinergi yang kuat antara pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat merupakan kunci utama dalam mewujudkan lingkungan yang aman, tertib, dan sejahtera,” ujarnya. Nada suaranya tegas, tetapi dibungkus pesan kebersamaan.

    Seolah ingin menegaskan bahwa keamanan adalah budaya, bukan sekadar tugas, apel ini diselingi dengan prosesi pemukulan kentongan bersama oleh Bupati, Forkopimda, dan unsur TNI-Polri. Dentuman alat tradisional itu bukan hanya bunyi simbolik, tetapi seruan agar kewaspadaan sosial tetap terjaga. Di sejumlah desa, kentongan masih menjadi alat efektif untuk memberi tanda bahaya, mengumpulkan warga, atau menandai keadaan genting.

    Kapolres Natuna AKBP Novyan Aries Efendie dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa Polri akan memperkuat Satkamling bersama perangkat desa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa. Ia menyebut tiga unsur ini sebagai tulang punggung keamanan di lapisan terbawah. “Satkamling bukan hanya pos ronda, tapi juga ruang interaksi antara aparat dan warga,” katanya.

    Langkah ini sejalan dengan dinamika keamanan kawasan perbatasan. Natuna bukan hanya wilayah administratif, tetapi juga beranda terluar Republik Indonesia. Ketertiban sosial di desa-desa kerap menjadi indikator stabilitas kawasan. Satkamling menjadi instrumen yang relatif murah namun efektif menumbuhkan deteksi dini terhadap gangguan keamanan.

    Pemerintah daerah berharap apel ini tidak berhenti pada seremoni. Kesadaran warga menjaga lingkungan perlu dilembagakan dalam bentuk gotong royong, komunikasi antarwarga, hingga pelaporan cepat bila terjadi gangguan. Dengan sumber daya aparat yang terbatas dan luas wilayah yang tersebar, keamanan berbasis komunitas menjadi solusi paling realistis.

    Apel Satkamling kali ini menjadi penanda bahwa menjaga ketertiban bukan proyek insidental, melainkan kerja sosial jangka panjang. Jika semangat kentongan itu menyebar ke kampung-kampung kecil yang jauh dari pusat pemerintahan, Natuna bukan hanya aman secara administratif, tetapi juga tenteram secara kultural.

    (Said)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    +