• Jelajahi

    Copyright © antena.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan Pemda

    Pemuda Pancasila dan Golkar Kepulauan Anambas Kritisi PT. Rempang Sejahtera Bahari yang Abaikan Pasien Rujukan

    14/05/25, 13:11 WIB Last Updated 2025-05-14T06:11:39Z
    masukkan script iklan disini
    Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kepulauan Anambas (kanan), Indra Syahputra, bersama Ketua Pemuda Pancasila KKA, Arpandi (kiri)


    Anambas, antena.id -- Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), Indra Syahputra, bersama Ketua Pemuda Pancasila KKA, Arpandi, melontarkan kritik tajam terhadap PT Rempang Sejahtera Bahari, operator kapal ferry yang telah beroperasi di jalur Anambas selama lebih dari 15 tahun. Mereka menilai perusahaan tersebut abai terhadap kebutuhan pasien rujukan yang terpaksa menggunakan jasa transportasi laut tersebut.


    Kritik ini muncul lantaran hingga kini, PT Rempang Sejahtera Bahari belum menyediakan ruangan khusus atau fasilitas memadai bagi pasien rujukan dari RSUD Anambas yang harus menempuh perjalanan laut selama sekitar 12 jam menuju Tanjungpinang atau Batam. Kondisi ini dinilai sangat memprihatinkan, terutama bagi pasien yang lemah dan memerlukan perhatian khusus selama perjalanan.


    "PT Rempang Sejahtera Bahari sudah beroperasi di Anambas selama lebih dari 15 tahun. Artinya, mereka bukan pemain baru. Namun sangat disayangkan, sampai hari ini belum ada inisiatif untuk menyediakan ruang khusus bagi pasien rujukan. Ini bentuk nyata dari ketidakpedulian mereka," ujar Indra Syahputra, Selasa (13/05/2025) di sebuah kedai kopi Tarempa.


    Menurut Indra, penyediaan ruangan khusus tidak perlu mewah. Cukup satu atau dua ruang tertutup dengan ventilasi, tempat tidur sederhana, atau sekat privasi yang layak untuk pasien dalam kondisi darurat.


    "Ini bukan tuntutan muluk. Ini adalah hak dasar warga sakit yang sedang berjuang untuk sembuh. Dan PT Rempang Sejahtera Bahari wajib mempertimbangkan hal ini jika masih ingin dianggap sebagai bagian dari pelayanan publik," pungkas Indra.


    Sementara itu, Arpandi turut menegaskan bahwa pihak operator tidak bisa terus berlindung di balik status sebagai perusahaan swasta. "Kalau hanya tahu mengutip keuntungan dari tiket masyarakat Anambas, tapi tidak memiliki kepedulian sosial, untuk apa terus beroperasi di sini? Pasien rujukan itu bukan penumpang biasa. Mereka butuh ruang yang aman, nyaman, dan manusiawi. Kalau PT Rempang Sejahtera Bahari tidak mampu menyediakannya, lebih baik hengkang saja dari sini," tegas Arpandi. (***) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini