masukkan script iklan disini
Jakarta, antena.id - Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) melakukan aksi besar-besaran di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait dengan tuntutan mendesak KPK untuk segera menangkap Harus Masiku dan kroni-kroni yang melindunginya.
"Kami hari ini berdiri di sini dengan sikap yang tegas dan tuntutan yang jelas, yaitu menantang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bernyali menuntaskan kasus Harun Masiku, kasus klasik yang melambangkan lemahnya pemberantasan korupsi oleh KPK dalam kurang lebih 5 tahun berjalan ini," sebut, Donny Bendahara Umum PB SEMMI dalam orasinya, Kamis, 19 Desember 2024
Donny, mengutarakan, lembaga anti rasuah produk reformasi harapan rakyat ini tampak tak berdaya dalam menuntaskan misteri kasus itu.
Kata Donny, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga yang seharusnya independen tidak boleh berada dalam tekanan kekuatan politik apapun, melainkan kekuatan kebenaran dan aspirasi rakyat.
Terlebih, kata dia, kasus suap Harun Masiku yang sudah berjalan sangat lama dan sampai hari ini kasus itu belum tuntas, menandakan lemahnya institusi tersebut.
Sementara, Harun Masiku, yang ditetapkan sebagai tersangka sejak bulan Januari 2020 dan menjadi buronan hingga saat ini, telah membuktikan ada kekuatan politik tertentu yang melindunginya.
"Maka hari ini kami PB SEMMI hadir untuk mendesak KPK untuk menunjukkan tajinya dalam mengungkap kasus Harun Masiku beserta kroni-kroni yang melindunginya," tegas, Donny.
Maka dalam aksi itu, kata dia, dengan tegas pihaknya dari PB SEMMI menuntut kasus tersebut, yakni tangkap tersangka Harun Masikun dan aktor-aktor yang diduga terlibat dalam menyembunyikannya serta mendesak Yasonna Laoly untuk koorperatif dalam membantu penegakan hukum agar dapat segera menangkap Harun Masiku.
Melalui aksi demonstrasi ini, mereka menaruh harapan besar kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai anak kandung reformasi untuk tetap berjalan sebagai lembaga independen yang berani dan berdiri di atas kepentingan rakyat.
"Jangan kecewakan rakyat dan menunjukkan kelemahan di depan rakyat dengan membiarkan pelaku-pelaku korupsi merasa aman menjalankan perilaku kejahatannya," ucap, Donny. (*)